GEMAR BACA

DREAM, BELIEVE, and MAKE IT HAPPEN!

Jumat, 30 Mei 2014

puisi

                                                   Dalam Tirai Hujan
Aku hanya bisa menangis 
Ketika tirai hujan mengurung langkahku 
Aku hanya bisa pasrah 
Jika sudah terlambat , aku bisa apa ?
Tirai hujan ini mengurung jiwaku 
Menyadarkan tiada lagi kesempatan kedua 
Jika Tuhan ijinkan 
Bagiku untuk bisa , 
Memelukmu dan mencintaimu sedetik saja 
Jantungku seakan mencelos , menciptakan rasa sakit tanpa ampun 
Ketika waktuku sudah habis untuk bersamamu 
Aku hanya bisa menyesali 
Kamu begitu dekat namun tak tergapai 
Apakah ada jalan keluar ?
Tiarai hujan ini menyadarkanku 
Betapa bodohnya aku selama ini 
Hanya bisa menangis dalam senyum kepedihan 
Dan menjerit dalam tawa 
Melihatmu dengan cinta yang lain  
Lalu bisakah aku ,
Aku hanya bisa memakai topeng palsu 
Berpura-pura bahagia padahal aku merana 
Lihatlah tirai hujan 
Tetap mengurung langkahku , menusukku bertubi-tubi 
Tanpa ampun membasahi tubuhku yang mulai ringkih 
Semakin lama semakin deras 
Kucoba untuk berlari sesekali memeluk tubuhku 
Oh Tuhan .... 
 Aku ingin dia

After Three Years

                        AFTER THREE YEARS

    "Arka , untuk apa kamu masih di sana ?" tanya seorang wanita paruh baya terhadap anak laki-lakinya yang berusia 26 tahun itu . "Bentar , Ma . Aku masih mau menikmati angin di sini ." balas Arka sambil memejamkan matanya dan membentangkan kedua tangannya . Sang Mama hanya terdiam sambil tersenyum miris . Arka , sudah banyak menderita karena hari itu , tiga tahun yang lalu . Apa sudah seharusnya aku mengungkapkan kebenaran dan menjilat ludahku sendiri ? Aku harus , demi anakku Arka . Arnita membatin .
  "Ka , Mama mau bicara suatu hal . Tepat di hari ulang tahunmu nanti ."kata Arnita sambil menepuk pundak anaknya . Arka menoleh . Ia mengganguk pelan lalu melanjutkan kegiatannya tersebut .
  Arnita memilih masuk ke dalam rumahnya dan membiarkan sang anak menikmati kegiatannya .

**************************************************************************
   "Anggi datanglah ... Kumohon . Aku tak tega , melihatnya begitu . Datanglah besok . Apapun kulakukan agar kamu mau datang . Ada satu hal , datanglah ..." Arnita berbicara dengan nada memohon pada seseorang yang sedang diteleponnya . Anggi masih saja bersikeras tidak mau menemui putranya , Arka . Padahal ia tahu bahwa Anggi sangat mencintai Arka . Ini semua akibat kecelakaan 3 tahun yang lalu .

#Flashback (Author POV)
  "Maa , ini pacar Arka . Namanya Anggita . Gita , kenalin ini Mama aku ." kata Arka sambil tersenyum . "Wahh anak Mama pintar sekali memilih calon menantu untuk ku . Gita ayo bergabung dengan kami ."kata Arnita ramah . "Wahhh tante terimakasih . Pantas saja Arka ganteng , Tante saja awet muda dan masih cantik sekali ..."kata Anggita jujur dan tulus . "Ihh kamu ya bisa aja . Yaudah yuk masuk ."
  Mereka bertiga larut dalam canda tawa . Sesekali Arka menggoda kekasihnya , Anggita . Tak terasa , hari sudah larut malam . Anggita dijemput oleh supirnya , ia menolak untuk diantarkan Arka .
  Tigaperempat jam kemudian , Arka mendapat kabar bahwa kekasihnya mengalami kecelakaan hebat . Entahlah apa yang terjadi , Arka sudah mencari tahu keberadaan Anggita ke sana-sini sampai nyaris gila namun tak satu pun kabar yang didapatkan . Ia sudah hampir menyerah . Mungkin Anggita sudah tiada lagi , yang harus dilakukan adalah merelakannya .
#
  "Selamat ulang tahun , Arka Wibowo . Mama harap kamu lebih dewasa dan menjadi anak yang lebih baik dan berbakti pada semua orang ." kata Arnita sambil berjinjit dan menicum kening putranya itu . Wajah Arka mengingatkannya pada mendiang suaminya .
  Dalam hati Arnita gelisah . Apa dia tidak datang malam ini ? Sejak kemarin , Anggi tak pernah bisa dihubungi . Arnita tak pernah tahu alasan Anggi tak mau berjumpa dengan Arka . Bahkan ia diancam tutup mulut tentang keberadaan Anggi .
ting tong ting tong 
   "Biar Mama yang buka ." lalu Arnita bergegas ke pintu depan . "Permisi selamat malam , ada paket untuk Tuan Arka Wibowo . Apa benar ini rumahnya ?"tanya seorang laki-laki bertubuh kurus dan berambut klimis . "Ya benar . Paket dari siapa?" tanya Arnita . "Seorang wanita yang tidak ingin disebutkan namanya . Sudah ya , Bu . Saya permisi dulu ."lalu pria itu oergi . "Hey tunggu !! Tunggu ." namun sayangnya pria itu sudah lenyap dari pandangan mata .
   "Kenapa Ma?" tanya Arka dari dalam rumah . "Eh enggak , Sayang . Itu tadi ada yang nganterin paket buat kamu . Nih ..."kata Arnita .
    Arka lekas menerima kotak itu dan membukanya . Secarik kertas
Dear Arka , 
Selamat ulang tahun . Aku mencintaimu dalam diam . 
                                                                   Regards , your lover .
 Hanya itu . Tapi Arka yakin seratus persen eh bukan tapi seribu persen bahwa itu adalah kekasihnya , Anggita . "Dia masih hidup ?"tanya Arka lirih . Air matanya merebak . Arnita segera memeluk anaknya . "Dia masih hidup anakku . Selama ini dia mengancam akan bunuh diri pada Mama jika Mama memberitahukannya padamu . Anakku , Mama tak tahu bagaimana dan di mana dia sekarang . Kemarin Mama sempat menelponnya , memohon agar dia datang hari ini . Dan mungkin dia tak datang ."kata Arnita .
  "Arghhh !! Ma ayo ma . Bantu aku cari Gita ." Arka menarik Mamanya lalu menuju garasi rumah dan lekas mengemudikan mobilnya .
  Sudah hampir dua jam mereka mencari . "ARGGHHH !!" Arka berteriak frustasi . Arnita juga turut menangis merasakan apa yang putranya rasakan .
  "Percuma Arka . Kita keliling-keliling dunia tanpa tujuan . Mending kamu ingat-ingat tempat yang berkesan menurut kalian berdua ."
  Tanpa suara Arka bergegas . Tempat itu . Toyota Yaris berwarna putih itu berjalan membelah kota Jakarta yang sudah mulai lenggang , yaiyalah jam sepuluh malam .
Tempat di mana ia bisa berteduh dan bertemu sang fajar . Di mana ia akhirnya sadar The Power Of True Love . 
   Taman sejuta kenangan penuh cinta . Sang fajarnya ,Anggita Alaula . Alaula artinya cahaya fajar . Yah dan di sinilah cinta dua insan itu bersemi .
 
  "Selamat ulang tahun , Arka . Aku selalu mencintaimu dalam diam ."seorang wanita menangis sambil mengucapkan kalimat itu dengan lirih . Tidak mungkin Arka menjadi milikku .
  Di sisi lain Arka menatapnya dengan sorotan mata sarat akan kerinduan . Lalu dia berjalan pelan dan mendekap wanita itu . "Aku menemukanmu ."kata Arka . Sang wanita menegang .
  "Gita , kenapa kamu pergi tanpa kabar .  Aku nyaris gila ..."kata Arka lalu membenamkan wajahnya di leher sang gadis . "Aku ... hiks ... Arka lihatlah hikss aku hikss cacat . Aku hikss lumpuh . Kamu carilah wanita hikss lain ."Sang gadis tak tahan lagi . "Aku cuma mau kamu . Aku mencintaimu Gita . Tidakkah kamu tahu itu ? Jangan berpikir pendek dan beranggapan bahwa aku akan menjauhimu . Aku . tetap . akan . selalu . selamanya . mencintaimu . Just the way you're ."kata Arka dengan penuh penekanan . Diciuminya puncak kepala sang gadis .
  "Marry me , Gita ."katanya . Lalu ia mengeluarkan kotak beludru berwarna biru . Sebuah cincin kini melingkari jari manis gadis itu . Dengan permata berwarna biru ditengahnya . Simpel dan elegan .  Lalu senyum terukir di wajah dua insan tersebut .
  Percayalah , cinta sejati itu adalah cinta yang tak memiliki akhir dan ketika kamu merasa minder dengan pasanganmu , sadari satu hal : Seorang lelaki mencintai "wanitanya" bukan karena wanita itu cantik . Tetapi , wanita menjadi cantik ketika seorang lelaki menatapnya dengan cinta .\