GEMAR BACA

DREAM, BELIEVE, and MAKE IT HAPPEN!

Jumat, 30 Mei 2014

After Three Years

                        AFTER THREE YEARS

    "Arka , untuk apa kamu masih di sana ?" tanya seorang wanita paruh baya terhadap anak laki-lakinya yang berusia 26 tahun itu . "Bentar , Ma . Aku masih mau menikmati angin di sini ." balas Arka sambil memejamkan matanya dan membentangkan kedua tangannya . Sang Mama hanya terdiam sambil tersenyum miris . Arka , sudah banyak menderita karena hari itu , tiga tahun yang lalu . Apa sudah seharusnya aku mengungkapkan kebenaran dan menjilat ludahku sendiri ? Aku harus , demi anakku Arka . Arnita membatin .
  "Ka , Mama mau bicara suatu hal . Tepat di hari ulang tahunmu nanti ."kata Arnita sambil menepuk pundak anaknya . Arka menoleh . Ia mengganguk pelan lalu melanjutkan kegiatannya tersebut .
  Arnita memilih masuk ke dalam rumahnya dan membiarkan sang anak menikmati kegiatannya .

**************************************************************************
   "Anggi datanglah ... Kumohon . Aku tak tega , melihatnya begitu . Datanglah besok . Apapun kulakukan agar kamu mau datang . Ada satu hal , datanglah ..." Arnita berbicara dengan nada memohon pada seseorang yang sedang diteleponnya . Anggi masih saja bersikeras tidak mau menemui putranya , Arka . Padahal ia tahu bahwa Anggi sangat mencintai Arka . Ini semua akibat kecelakaan 3 tahun yang lalu .

#Flashback (Author POV)
  "Maa , ini pacar Arka . Namanya Anggita . Gita , kenalin ini Mama aku ." kata Arka sambil tersenyum . "Wahh anak Mama pintar sekali memilih calon menantu untuk ku . Gita ayo bergabung dengan kami ."kata Arnita ramah . "Wahhh tante terimakasih . Pantas saja Arka ganteng , Tante saja awet muda dan masih cantik sekali ..."kata Anggita jujur dan tulus . "Ihh kamu ya bisa aja . Yaudah yuk masuk ."
  Mereka bertiga larut dalam canda tawa . Sesekali Arka menggoda kekasihnya , Anggita . Tak terasa , hari sudah larut malam . Anggita dijemput oleh supirnya , ia menolak untuk diantarkan Arka .
  Tigaperempat jam kemudian , Arka mendapat kabar bahwa kekasihnya mengalami kecelakaan hebat . Entahlah apa yang terjadi , Arka sudah mencari tahu keberadaan Anggita ke sana-sini sampai nyaris gila namun tak satu pun kabar yang didapatkan . Ia sudah hampir menyerah . Mungkin Anggita sudah tiada lagi , yang harus dilakukan adalah merelakannya .
#
  "Selamat ulang tahun , Arka Wibowo . Mama harap kamu lebih dewasa dan menjadi anak yang lebih baik dan berbakti pada semua orang ." kata Arnita sambil berjinjit dan menicum kening putranya itu . Wajah Arka mengingatkannya pada mendiang suaminya .
  Dalam hati Arnita gelisah . Apa dia tidak datang malam ini ? Sejak kemarin , Anggi tak pernah bisa dihubungi . Arnita tak pernah tahu alasan Anggi tak mau berjumpa dengan Arka . Bahkan ia diancam tutup mulut tentang keberadaan Anggi .
ting tong ting tong 
   "Biar Mama yang buka ." lalu Arnita bergegas ke pintu depan . "Permisi selamat malam , ada paket untuk Tuan Arka Wibowo . Apa benar ini rumahnya ?"tanya seorang laki-laki bertubuh kurus dan berambut klimis . "Ya benar . Paket dari siapa?" tanya Arnita . "Seorang wanita yang tidak ingin disebutkan namanya . Sudah ya , Bu . Saya permisi dulu ."lalu pria itu oergi . "Hey tunggu !! Tunggu ." namun sayangnya pria itu sudah lenyap dari pandangan mata .
   "Kenapa Ma?" tanya Arka dari dalam rumah . "Eh enggak , Sayang . Itu tadi ada yang nganterin paket buat kamu . Nih ..."kata Arnita .
    Arka lekas menerima kotak itu dan membukanya . Secarik kertas
Dear Arka , 
Selamat ulang tahun . Aku mencintaimu dalam diam . 
                                                                   Regards , your lover .
 Hanya itu . Tapi Arka yakin seratus persen eh bukan tapi seribu persen bahwa itu adalah kekasihnya , Anggita . "Dia masih hidup ?"tanya Arka lirih . Air matanya merebak . Arnita segera memeluk anaknya . "Dia masih hidup anakku . Selama ini dia mengancam akan bunuh diri pada Mama jika Mama memberitahukannya padamu . Anakku , Mama tak tahu bagaimana dan di mana dia sekarang . Kemarin Mama sempat menelponnya , memohon agar dia datang hari ini . Dan mungkin dia tak datang ."kata Arnita .
  "Arghhh !! Ma ayo ma . Bantu aku cari Gita ." Arka menarik Mamanya lalu menuju garasi rumah dan lekas mengemudikan mobilnya .
  Sudah hampir dua jam mereka mencari . "ARGGHHH !!" Arka berteriak frustasi . Arnita juga turut menangis merasakan apa yang putranya rasakan .
  "Percuma Arka . Kita keliling-keliling dunia tanpa tujuan . Mending kamu ingat-ingat tempat yang berkesan menurut kalian berdua ."
  Tanpa suara Arka bergegas . Tempat itu . Toyota Yaris berwarna putih itu berjalan membelah kota Jakarta yang sudah mulai lenggang , yaiyalah jam sepuluh malam .
Tempat di mana ia bisa berteduh dan bertemu sang fajar . Di mana ia akhirnya sadar The Power Of True Love . 
   Taman sejuta kenangan penuh cinta . Sang fajarnya ,Anggita Alaula . Alaula artinya cahaya fajar . Yah dan di sinilah cinta dua insan itu bersemi .
 
  "Selamat ulang tahun , Arka . Aku selalu mencintaimu dalam diam ."seorang wanita menangis sambil mengucapkan kalimat itu dengan lirih . Tidak mungkin Arka menjadi milikku .
  Di sisi lain Arka menatapnya dengan sorotan mata sarat akan kerinduan . Lalu dia berjalan pelan dan mendekap wanita itu . "Aku menemukanmu ."kata Arka . Sang wanita menegang .
  "Gita , kenapa kamu pergi tanpa kabar .  Aku nyaris gila ..."kata Arka lalu membenamkan wajahnya di leher sang gadis . "Aku ... hiks ... Arka lihatlah hikss aku hikss cacat . Aku hikss lumpuh . Kamu carilah wanita hikss lain ."Sang gadis tak tahan lagi . "Aku cuma mau kamu . Aku mencintaimu Gita . Tidakkah kamu tahu itu ? Jangan berpikir pendek dan beranggapan bahwa aku akan menjauhimu . Aku . tetap . akan . selalu . selamanya . mencintaimu . Just the way you're ."kata Arka dengan penuh penekanan . Diciuminya puncak kepala sang gadis .
  "Marry me , Gita ."katanya . Lalu ia mengeluarkan kotak beludru berwarna biru . Sebuah cincin kini melingkari jari manis gadis itu . Dengan permata berwarna biru ditengahnya . Simpel dan elegan .  Lalu senyum terukir di wajah dua insan tersebut .
  Percayalah , cinta sejati itu adalah cinta yang tak memiliki akhir dan ketika kamu merasa minder dengan pasanganmu , sadari satu hal : Seorang lelaki mencintai "wanitanya" bukan karena wanita itu cantik . Tetapi , wanita menjadi cantik ketika seorang lelaki menatapnya dengan cinta .\
 
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar