GEMAR BACA

DREAM, BELIEVE, and MAKE IT HAPPEN!

Rabu, 04 Juni 2014

puisi (lagi)

   Di Antara Isak Tangis

Saat kuterpaksa melepasmu 
Terasa amat menyiksa batinku 
Hingga tak satupun tetes air mata 
Mampu keluar dari tempat persembunyiannya
Dan di antara isak tangis memecah keheningan 
Sampai debur ombak menghampiri bibir pantai 
Ingin kuteriakan padamu yang smakin jauh 
Meminta padamu untuk tetap tinggal 
Aku tahu memang sudah seharusnya 
Semua terjadi dan aku hampir mati sendiri 
Harusnya engkau tahu , semua ini bukan kuasaku 
Harusnya engkau lihat , betapa menderitanya aku
Di antara isak tangisku , kupanggil namamu 
Berharap sang fajar datang dan aku terbangun dari mimpiku ini
Di antara isak tangisku , semilir angin mencumbu wajahku 
Kubisikkan pesan rindu dan berharap sang angin mengantarnya padamu 
Kau teganya menyuruhku bertahan 
Bertahan disemua ketidakpastianmu 
Bahkan ku sendiri tak bisa lagi bicara 
Biar keheninganku mengungkapkan semuanya 
Di antara isak tangis kepedihan 
Kuteriakan pada laut tentang perasaanku 
Di antara debur ombak yang membasahi kakiku 
Dengarlah kukirimkan pesan rindu lewat puisi ini 
Pulanglah dan hamburkan dirimu kepelukanku 
Datanglah dengan semua kepastian 
Atau pergilah saja dan tak usah kembali 
Namun bayangmu terus mengikuti menyiksa-nyiksa hatiku 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar