Di Antara Isak Tangis
Saat kuterpaksa melepasmu
Terasa amat menyiksa batinku
Hingga tak satupun tetes air mata
Mampu keluar dari tempat persembunyiannya
Dan di antara isak tangis memecah keheningan
Sampai debur ombak menghampiri bibir pantai
Ingin kuteriakan padamu yang smakin jauh
Meminta padamu untuk tetap tinggal
Aku tahu memang sudah seharusnya
Semua terjadi dan aku hampir mati sendiri
Harusnya engkau tahu , semua ini bukan kuasaku
Harusnya engkau lihat , betapa menderitanya aku
Di antara isak tangisku , kupanggil namamu
Berharap sang fajar datang dan aku terbangun dari mimpiku ini
Di antara isak tangisku , semilir angin mencumbu wajahku
Kubisikkan pesan rindu dan berharap sang angin mengantarnya padamu
Kau teganya menyuruhku bertahan
Bertahan disemua ketidakpastianmu
Bahkan ku sendiri tak bisa lagi bicara
Biar keheninganku mengungkapkan semuanya
Di antara isak tangis kepedihan
Kuteriakan pada laut tentang perasaanku
Di antara debur ombak yang membasahi kakiku
Dengarlah kukirimkan pesan rindu lewat puisi ini
Pulanglah dan hamburkan dirimu kepelukanku
Datanglah dengan semua kepastian
Atau pergilah saja dan tak usah kembali
Namun bayangmu terus mengikuti menyiksa-nyiksa hatiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar